By Saat Anda mendengar sebuah piutang, pastinya pikiran kita menuju sebuah utang yang tentunya perlu untuk dilunasi. Akan tetapi, ada istilah piutang yang ada di dalam sebuah bisnis, yakni Piutang Tak Tertagih. Perlu Anda ketahui bahwa piutang tak tertagih bisa sangar berpengaruh ada arus kas suatu bisnis.
Lihat Bagaimana Jack Corporate Card Dapat Membantu Perusahaan Anda
Meskipun begitu, arus kas merupakan sumber kehidupan bisnis apapun. Oleh sebab itu, apapun yang mengganggu arus kas bisa membahayakan kesuksesan bisnis tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus tahu dulu apa itu piutang tak tertagih hingga metodenya sebagai berikut.
Pengertian Piutang Tak Tertagih
Piutang tak tertagih bisa terjadi saat seseorang berhutang uang kepadamu tetapi tidak dapat menagihnya. Hutang tersebut tidak berharga karena Anda tidak dapat menagih apa yang dihutangi.
Akibatnya, Anda menghapus utang sebagai tidak tertagih. Untuk sebagian besar bisnis kecil, ini terjadi ketika Anda memberikan kredit kepada pelanggan.
Misalnya, Anda melakukan penjualan kepada pelanggan senilai 800.000. Pelanggan menggunakan kredit toko dan menerima produk bisnis pada bagian muka. Setelah menagih pelanggan berulang kali tanpa hasil, Anda baru menyadari bahwa utang mereka telah menjadi utang macet.
Kreditur juga dapat mengalami kredit macet karena Anda sendiri. Jika tidak membayar barang yang telah Anda beli secara kredit, maka vendor akan menghadapi hutang buruk. Kredit macet dapat terjadi karena sejumlah alasan berbeda. Biasanya pelanggan mungkin tidak punya uang untuk membayar hutang.
Selain itu, pelanggan mungkin tidak senang dengan produk atau layananmu dan menolak untuk membayar. Terlepas dari alasannya, terlalu banyak kredit macet bisa melumpuhkan bisnis. Khususnya untuk bisnis kecil.
Kriteria Piutang Tidak Tertagih
Untuk piutang tidak tertagih ini ada beberapa kriterianya yang bisa Anda lihat di bawah ini.
1. Piutang Telah Memiliki Usia Tertentu
Setiap perusahaan mempunyai kebijakan dan aturan terkait jangka waktu piutang. Jika debitur belum membayar hutang hingga waktu jatuh tempo yang ditetapkan perusahaan, maka perusahaan akan memberikan rentang waktu agar kreditur dapat membayarnya sampai lunas.
Meskipun begitu, rentang waktu yang diberikan kreditur juga memiliki batas. Jika dalam batas tersebut debitur tidak membayar, maka perusahaan kreditur dapat menggolongkannya sebagai bad debts.
2. Penagihan Sudah Dilakukan Melewati Batas
Kriteria berikutnya dalam piutang tak tertagih adalah saat perusahaan berupaya menagih dan mengingatkan berulang kali. Akan tetapi, tidak ada itikad baik debitur untuk melakukan pembayaran.
Jika perusahaan sudah melakukan segala cara untuk menagih piutang, tapi debitur tetap tidak membayar, maka perusahaan perlu memasukkan piutang tersebut pada akun piutang tidak tertagih.
3. Kreditur Mengalami Kebangkrutan
Debitur yang mengalami kebangkrutan juga merupakan kriteria piutang tidak tertagih berikutnya. Biasanya, ada barang jaminan dalam kredit yang dilakukan oleh konsumen.
Saat kreditur bermasalah dan macet membayar hutang, maka pihak piutang akan mengambil hak milik barang jaminan atau lainnya untuk dijual. Dengan begitu uang pinjaman bisa kembali.
Sayangnya, hal ini tidak bisa dilakukan pada pihak kreditur yang mengalami kebangkrutan. Hal itu dikarenakan kehabisan aset dan itu termasuk uang dan barang jaminan.
Oleh sebab itu, pihak berhutang mutlak tidak mampu membayar. Jika perusahaanmu memiliki debitur semacam ini, maka dapat dipastikan hutang debitur tersebut masuk pada beban tak tertagih.
4. Debitur Dipastikan gagal Bayar Karena Kejadian Tertentu
Kriteria terakhir dari piutang tak tertagih adalah saat debitur mengalami kejadian tertentu hingga menghanguskan seluruh harta kekayaannya. Biasanya kondisi ini disebabkan karena ketidaksengajaan seperti bencana alam, kebakaran, kebanjiran, dan berbagai kejadian lainnya.
Metode Piutang Tak Tertagih
Pada dasarnya, ada dua metode pencatatan piutang tak tertagih di dalam akuntansi. Pertama ada metode Write-Off dan kedua adalah metode penyisihan atau sering disebut dengan Allowance Method.
Untuk mengetahui apa saja metodenya, simak ulasan lengkap di bawah ini.
1. Metode Write-Off
Metode pertama adalah Write Off. Pada dasarnya, metode ini melibatkan penghapusan langsung pada akun piutang. Di bawah metode penghapusan langsung, beban piutang tak tertagih berfungsi sebagai kerugian langsung dari piutang tak tertagih. Pada akhirnya akan berlawanan dengan pendapatan dan menurunkan laba bersih milikmu.
Contohnya, dalam satu periode akuntansi, suatu perusahaan bisa mengalami peningkatan yang besar pada akun piutangnya. Lalu, pada periode akuntansi berikutnya, banyak pelanggan yang gagal membayar namun bukan membayar utang mereka. Hal itu membuat perusahaan mengalami penurunan laba bersih.
Oleh karena itu, metode penghapusan langsung hanya dapat digunakan untuk nilai yang jumlahnya kecil dan tidak material.
2. Metode Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Untuk jumlah material yang besar, metode penyisihan lebih disukai dibandingkan dengan metode penghapusan langsung atau write off. Namun, banyak perusahaan yang masih menggunakan penghapusan langsung pada jumlah kecil.
Alasan menggunakan preferensi ini dikarenakan metode tersebut dapat melibatkan akun aset kontra yang bertentangan dengan piutang. Akun kontra aset pada dasarnya adalah akun dengan saldo yang berlawanan dengan piutang dan dicatat di neraca sebagai berikut:
Akun kontra ini sangat penting karena akun tersebut tidak berpengaruh pada akun laporan laba rugi. Dengan kata lain, beban piutang tak tertagih tidak serta merta menjadi kerugian langsung yang berlawanan dengan pendapatan.
Ada tiga komponen utama dari metode penyisihan yang bisa Anda lihat di bawah ini:
- Perkiraan piutang tidak tertagih
- Catatan entri jurnal dengan mendebet beban hutang buruk dan penyisihan kredit untuk piutang tidak tertagih
- Ketika Anda memutuskan untuk menghapus akun, debet penyisihan piutang ragu-ragu dan kreditkan akun piutang yang sesuai.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Demikian pengertian piutang tak tertagih hingga metodenya. Setiap tahun fiskal maupun kuartal, perusahaan menyiapkan laporan keuangan. Adanya beban piutang tidak tertagih juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi pelanggan mana yang lebih sering gagal bayar daripada lainnya. Semoga informasi ini memberikan manfaat.
