Pebisnis harus mengetahui berbagai jenis pajak di perusahaan. Mereka perlu memahami dengan baik bagaimana cara mengelolanya dengan efisien. Jadi tidak lagi takut dengan pajak atau mengalami kerugian akibat harus bayar pajak. Melalui pajak, maka negara juga akan berkembang jadi lebih baik.
Pentingnya Pemahaman Jenis Pajak di Perusahaan
Pajak merupakan kontribusi penting yang harus perusahaan bayarkan kepada pemerintah. Hal ini mencakup banyak jenis, mulai dari pendapatan, penjualan, atau aset properti. Selain itu pajak juga bertujuan untuk mendukung berbagai layanan publik di suatu negara.
1. Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada orang pribadi atau suatu badan dan berkenaan dengan penghasilan yang mereka peroleh selama satu tahun pajak. PPH terbagi menjadi dua yaitu badan final dan badan tidak final. Selain itu, pajak penghasilan badan juga memiliki 9 jenis.
Adapun jenis pajak penghasilan yang berlaku di Indonesia adalah PPH 21, PPH 22, PPH 23, PPH 24, PPH 24, PPH 26, PPH 29, PPH 15, PPH pasal 4 ayat 2, dan pajak pertambahan nilai. Tentunya setiap jenis PPH ini memiliki cara perhitungannya masing-masing serta harus Anda sesuaikan dengan pendapatan.
2. Pajak Pertambahan Nilai
Secara sederhana, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN adalah jenis pajak yang akan ditambahkan atas suatu transaksi. Pastinya masyarakat juga sering mendengar kata PPN ini dan tertera di struk belanja dari berbagai toko. Secara praktik, pihak penjual harus membuat faktur pajak elektronik sebagai bukti pemungutan PPN.
Untuk saat ini, tarif PPN adalah sebesar 11% dan akan naik menjadi 12% di 2025. Lambat laun tarif ini akan semakin naik menyesuaikan dengan kebutuhan dan pendapatan negara. Adapun kenaikan pajak itu di atur langsung dalam Peraturan Pemerintah dan yang merancang adalah DPR dan Presiden.
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah
Pada dasarnya semua produk penjualan mendapat pungutan biaya pajak, termasuk barang mewah. Adapun konsep barang mewah ini menjurus pada produk yang bukan kebutuhan pokok, hanya di konsumsi oleh masyarakat tertentu, dan untuk menunjukkan kelas atau status sosial.
Tarif pajaknya sendiri berbeda-beda, mulai dari 10% hingga 200%. Namun ketika pengusaha melakukan ekspor barang kena pajak yang masuk dalam kategori benda mewah maka bisa bebas pajak. Individu atau perusahaan yang akan membuat laporan pajak ini harus menggunakan formulir SPT Masa PPN 1111.
4. Pajak Bumi dan Bangunan
Jenis pajak terakhir yang harus perusahaan ketahui adalah Pajak Bumi dan Bangunan. Ini merupakan tipe pungutan harus harus perusahaan bayar atas keberadaan bumi serta bangunan mereka. Tentunya setiap tanah dan bangunan yang tersedia akan memberikan manfaat serta status sosial ekonomi bagi perusahaan.
Adapun maksud dari bumi dalam pembahasan ini adalah meliputi sawah, ladang, kebun, tanah, perkarangan, dan tambang. Sementarta itu untuk bangunan ialah mencakup rumah tinggal, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, pagar mewah, kolam renang, dan jalan tol.
5. Bagaimana Mengelola Pajak Penjualan
Setiap jenis pajak di perusahaan memiliki cara pengelolaan yang berbeda. Namun secara umum meliputi pemungutan atau pemotongan pajak atas transaksi objek kena pajak. Kemudian juga perlu menyetorkan pemotongan itu. Perusahaan juga sudah pasti harus membayar pajak penghasilan perusahaan.
Tidak hanya itu, perusahaan perlu membuat faktur pajak, baik itu online atau offline. Tidak lupa dengan melaporkan SPT masa PPH, Unifikasi, SPT PPN, dan SPT Tahunan Badan. Melalui laporan pajak yang banyak ini maka Indonesia bisa melalui perkembangan pesat dari berbagai aspek.
6. Pajak properti dan Pengaruhnya Pada Perusahaan
Pajak properti merupakan sebuah pungutan yang berlaku untuk properti atas nama milik perusahaan. Jenis satu ini akan memberikan dampak signifikan pada perusahaan. Terlebih lagi ketika perusahaan itu memiliki banyak aset dengan nilai tinggi. Berdasarkan hal ini maka penting bagi perusahaan untuk mengetahui cara pengolahan yang benar.
Ketika perusahaan mengalami kesalahan dalam membayar atau mengelola pajak maka mereka akan mendapatkan kerugian. Kerugian ini bisa meliputi ekonomi atau properti, misalnya seperti rumah di ambil alih oleh negara atau harus membayar denda sebesar sekian ratus juta.
Strategi Pajak Untuk Meningkatkan Keuntungan
Perusahaan harus mengetahui strategi pajak yang benar dan efisien sehingga bisa membantu untuk meningkatkan keuntungan. Salah satu strategi yang dapat mereka lakukan adalah dengan mengoptimalkan struktur pajak. Misalnya seperti memanfaatkan insentif pajak yang berlaku.
Kemudian perusahaan juga bisa memaksimalkan pengurangan pajak secara sah serta mengelola pendapatan sehingga bisa mengurangi beban pajak. Tentunya semua strategi itu dapat perusahaan lakukan dengan legal. Artinya tidak akan mendapat denda atau menyalahi aturan manapun.
Cara Mengurangi Beban Pajak Perusahaan
Bagi sebagian orang, pajak seperti ini termasuk membebani, pasalnya memang bisa mengambil keuntungan pendapatan dalam jumlah yang besar. Ada beberapa cara yang bisa badan usaha ini lakukan yaitu dengan pengelolaan deduksi, pemilihan struktur pajak, pemilihan insentif, dan perencanaan pajak.
Penting bagi perusahaan untuk memahami betul deduksi apa yang dapat mereka gunakan sehingga bisa mengurangi pendapatan kena pajak. Kemudian baru menyusun rencana struktur hukum perusahaan yang akan jadi paling menguntungkan dari segi pajak. Baru lakukan pemanfaatan insentif yang ditawarkan pemerintah.
Cara Mendaftarkan Akun Jack untuk Kemudahan Finansial Perusahaan Anda
Demikian tentang jenis pajak di perusahaan yang harus Anda ketahui. Sebagai pelaku bisnis, hal seperti ini sangat krusial sehingga jangan sampai mengabaikannya. Jika merasa diri sendiri belum cukup paham maka alangkah baiknya menyewa jasa profesional seperti staff pajak untuk mengurus segala persoalan pajak.