Teknologi terus mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut membuat hampir semua sektor. Beberapa sektor yang paling sering kita dengar dalam pengaruh teknologi antara lain finansial, transportasi, hingga pendidikan.
Namun, ada satu sektor lain yang mengalami pengaruh teknologi, yakni startup bidang hukum.
Untuk bagian hukum ada dua istilah yang sering digunakan, yakni Regtech dan Legaltech. Untuk Regtech merupakan smart legal tool yang memakai teknologi inovatif.
Fungsinya adalah untuk membantu masyarakat dan bisnis pada umumnya dalam memahami dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.
Startup Bidang Hukum di Indonesia
Sementara Legaltech mencakup segala jenis produk dan jasa yang berkaitan pada layanan inovatif berbasis teknologi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pelayanan dalam hal legalitas.
Nah,beberapa startup bidang hukum yang ada di Indonesia bisa kamu lihat sebagai berikut.
PrivyID
Pertama ada PrivyID yang berdiri sejak tahun 2016. Perusahaan ini masuk ke dalam daftar startup regtech legaltech di Indonesia. Founder PrivyID bahkan menjadi ketua asosiasi legaltech Indonesia.
Layanan identitas dan tanda tangan digital PrivyID juga sudah dipakai oleh perusahaan ternama lainnya seperti Telkom, XL, Indosat, Unilever Indonesia, BCA Finance, Gramedia, Akulaku, dan Kredivo.
PrivyID mempunyai otoritas untuk menerima pendaftaran, memverifikasi, serta menerbitkan sertifikat elektronik dan tanda tangan elektronik bagi warga negara Indonesia. Sebab, perusahaan ini sudah terdaftar dan diakui oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Seluruh tanda tangan elektronik yang dibuat dengan aplikasi PrivyID memiliki kekuatan dan akibat hukum yang sah selayaknya tanda tangan basah pada umumnya. Keamanan informasi data pengguna aplikasi PrivyID juga terjamin melalui penggunaan teknologi asymmetric cyrptography.
Lawgo
Lawgo merupakan marketplace para Lawyers yang pertama kali di Indonesia dan dibuat dalam bentuk Aplikasi Mobile. Lawgo berdiri sejak November 2018 dengan Luki Amalah sebagai founder dan CEO.
Lawgo merilis layanan mereka dalam bentuk aplikasi mobile sejak pertengahan tahun lalu.
Aplikasi ini bisa digunakan pada smartphone ketika pengguna atau klien dapat berhubungan langsung dan memilih Lawyer-nya sendiri secara real time (tentunya dengan biaya yang jelas di muka).
Layanan hukum yang disediakan oleh Lawgo di antaranya layanan Konsultasi Hukum (“Meet the Lawyer”), layanan memberikan Somasi dan Pendapat Hukum, Negosiasi atau Mediasi, serta layanan Pendampingan Klien di kantor polisi atau di muka pengadilan.
Lawgo juga hadir dengan solusi untuk mereka yang bermasalah dengan fitur Credit Settlement. Dengan fitur ini, pengguna akan dibantu oleh para Lawyer profesional.
Tugasnya adalah memberikan bantuan negosiasi atau melakukan mediasi atas persyaratan NPL mereka dengan pihak pemberi pinjaman atau kreditur terkait.
Lexar
Aplikasi Lexar mulai beroperasi sejak tahun 2015 lalu dengan nama awal Startup Legal Clinic. Lalu, startup bidang hukum ini berganti nama seperti sekarang sejak April 2018.
Keseriusan Lexar menatap bisnisnya seiring dengan keinginan pemerintah untuk mempermudah laju bisnis di Indonesia. Saat ini, layanan Lexar dapat diakses melalui platform berbasis web.
Target utama Lexar ini adalah kalangan UKM atau startup tahap awal yang masih awam mengenai hukum. Salah satu layanan utama mereka adalah pendirian perseroan terbatas (PT) secara online. Pada dasarnya, Lexar merupakan service provider dan bukan marketplace.
Dalam hal pendirian PT ini, mereka akan bekerja dengan mitra yang sudah terkurasi. Namun itu ada pengecualian seperti tanda tangan dokumen, pengerjaan dokumen, hingga pengurusan ke badan-badan pemerintah seperti Kementerian Hukum dan HAM serta Direktorat Jenderal Pajak. Sebab, semua dilakukan oleh Lexar tanpa bertatap muka dengan pelanggannya.
Legalku
Startup bidang hukum lainnya yang ada di Indonesia adalah legalku. Perusahaan ini bergerak sebagai platform penyedia jasa legal secara online yang membantu para pengusaha untuk memulai usaha. Semua termasuk baik lingkup mikro, kecil hingga menengah di wilayah Indonesia.
Diririkan sejak tahun 2017 di kota Bandung, Legalku telah menjadi mitra terpercaya dalam asosiasi pengusaha dan kamar dagang di kota tersebut. Hingga akhirnya Legalku berkembang pesat di 5 kota besar. Bahkan, sudah menjadi mitra dari berbagai Asosiasi Pengusaha, Dinas Pemerintahan dan Perusahaan Rintisan (Start-Up) di Indonesia.
Sebagai salah satu startup di bidang regtech legaltech Indonesia, Legalku mempunyai layanan yang membantu pengusaha. Contohnya mendapatkan perizinan usaha, pendirian perusahaan, dan pendaftaran hak kekayaan intelektual.
Didirikan sejak Desember 2017, Legalku telah menjalin kemitraan dengan ratusan mitra. Anggotanya antara lain konsultan hukum, notaris, inkubator, coworking space,virtual office, dan konsultan pajak.
eCLIS.id
eCliss.id merupakan sebuah startup bidang hukum dalam bentuk platform. Semuanya didesain untuk memudahkan pengguna menemukan peraturan perundang-undangan Indonesia. Nama eCLIS sendiri merupakan akronim dari “Electronic Codification dan Legal Information System”.
Dikembangkan mulai tahun 2015, eCLIS.id hadir dengan sistem kodifikasi dan informasi hukum elektronik. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengembangkan sistem hukum nasional.
Dengan begitu, akses hukum bisa terbuka seluas-luasnya untuk semua dan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dalam prosesnya.
Layaknya sebuah mesin pencari, startup regtech legaltech eCLIS mampu menampilkan hasil penelusuran berbasis kata kunci. Sistem eCLIS ini juga diklaim mampu melakukan content analysis.
Penggunaan platform ini, pengguna akan dapat kerangka hukum berdasarkan kata kunci yang dimasukkan. Tampilannya pun tidak hanya dalam bentuk tabel, tetapi juga x-mind map lengkap dengan komentar dan catatan para ahli hukum hingga pengguna lainnya.
HukumOnline.com
Terakhir ada startup bidang hukum yang bernama Hukumonline.com. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 oleh sekelompok praktisi hukum termasuk salah satunya Ibrahim Assegaf.
Selain portal informasi, kini mereka punya dua anak usaha di bidang yang sama dengan layanan berbeda, yakni Justika dan Easybiz.
Justika merupakan layanan konsultasi untuk berbagai permasalahan hukum. Berbentuk marketplace, mereka menghubungkan langsung klien dengan pengacara pilihannya.
Dalam debutnya Justika dapatkan pendanaan pra-seri A dari Assegaf Hamzah & Partners.
Lalu untuk Easybiz dikembangkan sebagai alat bantu pebisnis terkait dengan legalitas. Misalnya, membuat PT baru, pembuatan izin usaha pariwisata, pendirian yayasan dan lain-lain.
Lihat juga video tutorial dari dunia finansial dan bisnis dari Jack disini.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Demikian daftar startup bidang hukum yang ada di Indonesia. Semoga informasi ini memberikan manfaat.