Enterprise risk management dapat membantu perusahaan Anda dalam menyongsong ketidakpastian dengan strategi terbaik. Hal ini bahkan bisa menjadi solusi tepat untuk mengelola risiko yang bisa terjadi pada perusahaan. Enterprise risk management sendiri sering disebut dengan istilah singkatnya yaitu ERM.
Beberapa orang juga menyebutnya sesuai arti atau maknanya dalam bahasa Indonesia yaitu istilah manajemen risiko perusahaan. Upaya ini sebenarnya merupakan suatu pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Upaya ini akan membantu sebuah perusahaan untuk dapat mengidentifikasi dan menilai risiko.
Selain itu melalui sistem manajemen risiko ini maka perusahaan juga dapat mengelola dan memantau risiko yang dapat mempengaruhi perusahaan. Terutama dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan harapan yang telah disepakati sejak awal.
ERM pada pelaksanaannya tidak hanya berfokus pada penghindaran risiko saja. Tetapi ERM juga berfokus pada pengelolaan risiko untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.
Dalam konteks bisnis yang semakin kompleks dan dinamis maka ERM menjadi alat penting bagi perusahaan. Penggunaannya bertujuan untuk mempertahankan keberlanjutan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Enterprise Risk Management
1. Melindungi dan Meningkatkan Nilai Perusahaan
Enterprise Risk Management bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan nilai perusahaan dengan mengelola risiko yang dapat berdampak negatif terhadap aset dan kinerja perusahaan. Ini termasuk mengidentifikasi risiko potensial yang dapat merugikan dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau menghindari dampak negatif tersebut.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan memberikan wawasan tentang berbagai risiko dan peluang yang dihadapi maka ERM membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih informatif dan strategis. Informasi risiko yang tepat waktu dan akurat memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan yang lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Meningkatkan Kepatuhan dan Reputasi
ERM membantu memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan standar yang berlaku baik secara lokal maupun internasional. Kepatuhan yang baik tidak hanya menghindarkan perusahaan dari sanksi hukum tetapi juga meningkatkan reputasi perusahaan di mata pemangku kepentingan.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko operasional maka Enterprise Risk Management dapat membantu perusahaan mengurangi inefisiensi dan kerugian yang tidak perlu. Kontrol risiko yang efektif dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya operasional.
5. Mencapai Keberlanjutan dan Resiliensi
Salah satu tujuan utama ERM adalah memastikan bahwa perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang meskipun menghadapi ketidakpastian dan perubahan yang signifikan. ERM membantu perusahaan untuk menjadi lebih tangguh dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan bisnis.
6. Meningkatkan Kinerja Keuangan
Dengan mengelola risiko keuangan seperti fluktuasi pasar dan kredit serta likuiditas tentunya ERM membantu perusahaan dalam mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik. Ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai target keuangan mereka dengan lebih konsisten.
7. Meningkatkan Komunikasi dan Koordinasi
Enterprise Risk Management mempromosikan komunikasi yang lebih baik antara berbagai bagian dari organisasi. Dengan meningkatkan koordinasi antara departemen dan fungsi yang berbeda nantinya perusahaan dapat memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja menuju tujuan yang sama dengan pemahaman risiko yang seragam.
8. Mendukung Strategi dan Inovasi
ERM tidak hanya tentang menghindari risiko tetapi juga tentang mengidentifikasi peluang. Dengan pendekatan yang tepat tentu ERM dapat membantu perusahaan mengambil risiko yang terukur dan strategis untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan.
Tantangan dalam Implementasi Enterprise Risk Management
1. Kompleksitas Organisasi
Perusahaan besar dengan operasi global sering kali menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan Enterprise Risk Management di seluruh unit bisnis. Setiap unit bisnis mungkin memiliki karakteristik risiko yang berbeda sehingga membutuhkan pendekatan yang khusus dan fleksibel.
2. Komitmen Manajemen
Keberhasilan ERM sangat bergantung pada komitmen dan dukungan dari manajemen puncak. Tanpa komitmen ini maka implementasi ERM seringkali dianggap sebagai tanggung jawab sekunder dan tidak mendapat perhatian yang cukup.
3. Budaya Risiko
Membangun budaya yang sadar risiko di seluruh organisasi memerlukan waktu dan usaha yang signifikan. Budaya risiko yang kuat berarti setiap anggota perusahaan memahami pentingnya manajemen risiko dan berperan aktif dalam proses tersebut.
4. Perubahan Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis yang cepat berubah termasuk perubahan regulasi dan pasar. Hal ini dapat menyebabkan sulitnya memperbarui dan menyesuaikan strategi ERM secara cepat. Organisasi perlu terus memantau perubahan ini dan menyesuaikan strategi manajemen risiko mereka agar tetap relevan dan efektif.
5. Identifikasi dan Penilaian Risiko
Identifikasi dan penilaian risiko yang akurat adalah salah satu tantangan utama dalam ERM. Risiko sering kali bersifat kompleks dan tidak selalu mudah untuk diidentifikasi. Selain itu menilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko juga bisa menjadi tugas yang menantang. Terutama jika data yang diperlukan tidak tersedia atau tidak lengkap.
6. Keterbatasan Sumber Daya
Implementasi Enterprise Risk Management membutuhkan sumber daya yang cukup, termasuk waktu dan tenaga serta biaya. Keterbatasan sumber daya dapat menjadi hambatan dalam pengembangan dan penerapan kebijakan serta prosedur manajemen risiko yang efektif. Perusahaan perlu mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk mendukung program ERM.
7. Integrasi dengan Proses Bisnis
ERM harus diintegrasikan dengan proses bisnis sehari-hari agar efektif. Namun mengintegrasikan manajemen risiko dengan berbagai proses bisnis yang ada sering kali menimbulkan tantangan. Perubahan proses bisnis untuk mengakomodasi manajemen risiko dapat menimbulkan resistensi dan memerlukan penyesuaian yang signifikan.
Lihat dokumentasi API dari Jack Finance disini
8. Teknologi dan Sistem Informasi
Penggunaan teknologi dan sistem informasi yang tepat sangat penting dalam mendukung ERM. Perusahaan perlu memastikan bahwa sistem informasi yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan manajemen risiko dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Enterprise Risk Management adalah kerangka kerja yang esensial bagi perusahaan. Khususnya dalam menghadapi segala bentuk ketidakpastian dan kompleksitas bisnis di era modern seperti sekarang ini. Dengan adanya pendekatan yang terstruktur dan komprehensif maka ERM dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan menilai risiko.