Piutang Kontinjensi: Pengertian, Bagian, Jenis dan Contoh
Insight

Pengertian Piutang Kontinjensi dari Jenis Hingga Bagiannya

Jika berbicara tentang dunia piutang, mungkin akan selalu dibahas sangat panjang. Apalagi, jenis-jenis dari piutang itu sendiri cukup banyak dan salah satunya adalah piutang kontinjensi. Untuk Anda yang belum tahun, piutang kontinjensi itu termasuk ke dalam contingent liability atau utang bersyarat.

Cara Mendaftarkan Akun Jack untuk Kemudahan Finansial Perusahaan Anda

Di dunia akuntansi, piutang kontinjensi ini cukup sering kita jumpai. Khususnya dalam sebuah bisnis, istilah satu ini cukup menjadi perhatian. Untuk mengetahui apa itu piutang kontinjensi dari jenis hingga karakteristiknya, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Piutang Kontinjensi

Pengertian Piutang Kontinjensi dari Jenis Hingga Bagiannya

Seperti yang sudah disebutkan bahwa piutang kontinjensi berasal dari istilah Contingen Liabiity atau utang bersyarat. Pengertiannya adalah sebuah utang yang sampai pada tanggal neraca masih belum pasti apakah menjadi kewajiban atau tidak. Utang-utang semacam ini timbul akibat kegiatan di masa yang lalu.

Baca Juga: Kartu Kredit Korporat: Defenisi, Jenis, Keuntungan, dan Cara Kerja Kartu untuk Startup

Untuk menentukan apakah suatu utang itu merupakan utang bersyarat atau taksiran utang, dasarnya adalah kepastian timbulnya kewajiban. Jika kewajiban membayar itu pasti timbul dan jumlahnya belum pasti, maka utang jenis ini merupakan taksiran utang.

Akan tetapi, jika kewajiban membayar itu masih belum pasti, kemungkinan jumlahnya sudah pasti atau mungkin juga belum pasti, maka utang-utang seperti ini masuk ke dalam piutang kontinjensi.

Jadi, perbedaan yang ada di antara taksiran utang dengan utang bersyarat merupakan kepastian timbulnya kewajiban membayar dan bukannya mengenai kepastian jumlahnya.

Pengertian Piutang Kontinjensi menurut PSAK 57 Par 27 (b)

Jika kita melihat PSAK 57 par 27 (B), Piutang Kontinjensi adalah sebuah kewajiban yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu. Akan tetapi, hal tersebut tidak diakui karena beberapa faktor berikut:

  • Kemungkinan besar tidak terdapat entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis. Tujuannya untuk menyelesaikan kewajibannya.
  • Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

Jenis Piutang Kontinjensi

Penjelasan CVV Kartu Kredit dan Alasan Menjaga Kerahasiaannya

Secara umum, piutang kontinjensi akan muncul pada laporan neraca keuangan pada akhir periode. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kondisi keuangan perusahaan pada periode tersebut.

Letak dari piutang kontinjensi ada pada laporan keuangannua. Biasanya dapat terlihat pada lajur sebelah kanan bersama dengan ekuitas. Pencatatan dari piutang ini berada di urutan yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Transaksi Lebih Mudah, Otomatis dan Real Time dengan API Disbursement

Berikut ini adalah dua jenis Piutang kontinjensi yang perlu dipahami dalam laporan keuangan sebuah perusahaan.

1. Piutang Kontinjensi Jangka Panjang

Jenis yang pertama ialah sifatnya jangka panjang. Artinya, jangka waktu pembayaran kewajiban diperkirakan dapat berlangsung hingga lebih dari setahun.

Contoh piutang kontinjensi jangka panjang ini misalnya adalah utang dalam bentuk hipotik, utang obligasi maupun pinjaman dana tunai.

2. Short Term Liability

Jenis yang kedua adalah bersifat jangka pendek. Piutang kontinjensi jenis ini juga disebut dengan istilah piutang lancar. Hal ini dapat diartikan sebagai sebuah kewajiban yang harapannya dapat diselesaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun. Berikut ini beberapa contoh dari jenis piutang lancar:

  • Utang atau kewajiban pajak penjualan. Ini merupakan akumulasi pajak penjualan yang di dapat dari konsumen dan ditahan hingga saat jatuh tempo sebelum akhirnya dibayarkan pada
  • Utang atau kewajiban pajak penghasilan. Sebagian besar perusahaan memberlakukan pemotongan gaji sebagai pajak penghasilan. Potongan tersebut nantinya akan dikumpulkan dan disimpan hingga saatnya disetorkan pada perpajakan negara.
  • Utang hipotek dan pinjaman dana. Jika sebelumnya kedua utang tersebut masuk dalam contoh piutang jangka panjang, maka kini hadir juga sebagai contoh jenis jangka pendek. Ini terjadi jika pembayaran dilakukan secara cicilan per bulan. Dengan begitu, pembayarannya bisa dilakukan di bawah 12 bulan. Oleh seba itu, ini bisa dikategorikan sebagai piutang jangka pendek.

Selain dari dua jenis piutang kontinjensi di atas, sebenarnya masih ada lagi bernama modal. Modal dapat dikategorikan sebagai jenis dari liability. Hal itu dikarenakan berasal dari selisih aset juga utang yang sudah dimiliki.

Modal termasuk ke dalam jenis utang kontinjensi. Itu artinya, ada tidaknya kewajiban tergantung pada kejadian di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, jatuh tempo dari piutang jenis ini tidak bisa Anda prediksikan. Apalagi tidak banyak pengusaha yang mengambil piutang kontinjensi ini. Contohnya seperti garansi untuk produk, gugatan lewat jalur hukum dan lain sebagainya.

Bagian yang Termasuk Piutang Kontinjensi

Manfaat Kartu Kredit Mandiri untuk Menunjang Kegiatan Transaksi

Beberapa bagian yang termasuk piutang kontinjensi adalah sebagai berikut:

1. Piutang Wesel didiskontokan dan Piutang Dijaminkan

Piutang Wesel atau wesel tagih merupakan janji tertulis yang dibuat pelanggan untuk membayar kepada perusahaan sejumlah tertentu dan bunga pada tingkat yang disepakati. Sedangkan Diskonto adalah bunga yang dikurangi dari nilai jatih tempo wesel tagih.

Bagian satu ini biasanya dilakukan dengan syarat pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo. Maka, pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.

2. Endorsemen Bersyarat atas Wesel-Wesel

Endosemen Bersyarat merupakan bentuk endosemen atas warkat yang mencantumkan istilah without recourse. Hal itu menunjukkan bahwa endosan tidak bertanggung jawab melakukan pembayaran apabila penerbit melakukan wanprestasi (qualified endorsement).

3. Sengketa hukum

sengketa hukum adalah sengketa ketika suatu negara mendasarkan sengketanya atas tuntutannya atas ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam suatu perjanjian atau yang telah diakui oleh hukum internasional.

Selain tiga poin itu, ada juga bagian piutang kontinjensi yang sering terjadi seperti:

  • Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya
  • Jaminan terhadap utang anak perusahaan
  • Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual
  • Utang bersyarat dalam neraca. Hal ini bisa ditunjukan dengan catatan kaki atau dilaporkan dengan judul tersendiri. Namun, tidak ikut dijumlahkan dengan jenis utang lainnya.

Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda

itsjack.com

Demikian tentang pengertian piutang kontinjensi dari jenis hingga bagian-bagiannya. Dari ulasan di atas, kita bisa melihat bahwa jenis piutang masih cukup banyak dan bisa dibahas lebih dalam lagi. Semoga informasi yang diberikan memberikan manfaat untuk pembaca semuanya.

Pengertian, Jenis, dan Keuntungan Metode Pembayaran Cashless

Previous article

Inilah Jenis dan Manfaat Kartu Kredit Korporasi

Next article

You may also like