Jika berbicara tentang wisata religi di Malaysia, tentunya tidak terlepas dari busayanya. Bisa dikatakan, mayoritas penduduk Malaysia bergama islam. Maka dari itu, tidak mengherankan kalau tempat wisata religinya juga tidak jauh dengan umat islam.
Meskipun begitu, tetap ada rekomendasi wisata religi lainnya yang begitu unik. Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Cara Memilih Layanan Jasa Kartu Kredit Virtual yang Terbaik
1. Batu Caves
Wisata religi di Malysia pertama yang bisa kamu kunjungi adalah Batu Caves. Tempat ini merupakan kompleks gua batu kapur yang terletak sekitar 13 km di utara Kuala Lumpur, Malaysia. Tempat satu ini menjadi pusat ziarah bagi umat Hindu, terutama selama festival Thaipusam.
Di dalamnya terdapat beberapa kuil dengan yang paling terkenal didedikasikan untuk Dewa Murugan. Patung Dewa Murugan setinggi 42,7 meter berdiri megah di pintu masuk. Hal itu menjadikannya salah satu patung Murugan tertinggi di dunia.
Untuk mencapai Kuil Utama, pengunjung harus menaiki 272 anak tangga yang dicat berwarna-warni. Selain nilai religiusnya, Batu Caves juga menarik bagi wisatawan karena keindahan alam dan arsitekturnya. Gua-gua di sini diperkirakan berusia sekitar 400 juta tahun sehingga menambah daya tarik historis dan geologisnya.
Lihat Bagaimana Jack Dapat Membantu Perusahaan Anda
2. Kek Lok SI Temple
Kek Lok Si Temple merupakan salah satu kompleks kuil Buddha terbesar di Asia Tenggara. Terletak di Air Itam, Penang, kuil ini dibangun antara tahun 1890 dan 1930.
Bisa dikatakan, Kek Lok SI Temple menjadi pusat ziarah penting bagi umat Buddha dari berbagai negara. Salah satu fitur utamanya adalah Pagoda Sepuluh Ribu Buddha setinggi tujuh lantai, yang menggabungkan desain arsitektur Cina, Thailand, dan Burma.
Selain itu, terdapat patung perunggu Dewi Kuan Yin setinggi 30,2 meter yang ditambahkan pada tahun 2002. Arsitektur kuil ini mencerminkan perpaduan harmonis antara Buddhisme Mahayana dan Theravada, serta ritual tradisional Cina. Kek Lok Si juga menjadi pusat perayaan Tahun Baru Imlek, di mana ribuan lampu menghiasi kuil, menciptakan pemandangan yang memukau.
3. Masjid Negara
Masjid Negara atau juga dikenal National Mosque of Malaysia, terletak di Kuala Lumpur dan merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara. Diresmikan pada tahun 1965, masjid ini mampu menampung hingga 15.000 jamaah.
Arsitekturnya menggabungkan elemen modern dan tradisional. Pada atap utama berbentuk payung terbuka berujung 16 yang melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan lima rukun Islam. Menara setinggi 73 meter menambah keanggunan struktur ini.
Interior masjidnya dihiasi dengan kaligrafi Al-Qur’an dan ornamen geometris yang rumit. Hal ini mencerminkan seni Islam kontemporer. Masjid Negara juga dikelilingi oleh kolam pantul dan air mancur yang menambah suasana tenang di tengah hiruk pikuk kota. Masjid ini menjadi simbol aspirasi Malaysia sebagai negara merdeka dan modern.
See the API Document from Jack Finance here
4. Kuil Sri Mahamariamman
Kuil Sri Mahamariamman didirikan pada tahun 1873 oleh K Thamboosamy Pillai. Ini merupakan sebuah kuil Hindu tertua di Kuala Lumpur. Terletak di kawasan Pecinan, tepatnya di Jalan Tun H.S. Lee, kuil ini awalnya berfungsi sebagai tempat ibadah pribadi untuk komunitas India Tamil yang bekerja di perkebunan karet. Pada tahun 1920, kuil ini sudah dibuka untuk umum.
Salah satu ciri khasnya adalah gopuram (menara pintu masuk) setinggi 22 meter dengan lima tingkat. Lalu, dihiasi patung dewa-dewi Hindu yang berwarna-warni. Hal ini mencerminkan arsitektur khas India Selatan.
Kuil ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, terutama selama perayaan Thaipusam. Nantinya, para pemuja memulai perjalanan dari sini menuju Batu Caves. Selain sebagai tempat ibadah, Kuil Sri Mahamariamman juga menjadi daya tarik wisata karena arsitekturnya indah dan kaya nilai sejarah. Hal ini menawarkan wawasan mendalam tentang warisan budaya Hindu di Malaysia.
5. Gereja St. George
Gereja St. George di George Town, Penang, adalah gereja Anglikan tertua di Asia Tenggara. Tempat ibadah ini dibangun antara tahun 1816 dan 1818 oleh Perusahaan Hindia Timur Inggris.
Dirancang oleh Gubernur William Petrie dan Letnan Robert N. Smith, arsitekturnya menggabungkan gaya Neo-Klasik, Georgian, dan Palladian Inggris. Awalnya, atap gereja dibuat datar. Akan tetapi, mulai diubah menjadi atap pelana pada tahun 1864 karena tidak cocok dengan iklim tropis.
Selama pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, gereja ini mengalami kerusakan signifikan dan banyak interiornya dijarah. Layanan gereja dilanjutkan setelah restorasi selesai pada tahun 1948.
Pada tahun 2007, pemerintah Malaysia menetapkan gereja ini sebagai salah satu dari 50 Harta Karun Nasional. Gereja ini juga memiliki paviliun memorial yang didirikan pada tahun 1886 untuk memperingati Kapten Francis Light, pendiri Penang.
6. Masjid Kristal
Masjid Kristal, atau Crystal Mosque diresmikan pada 8 Februari 2008 oleh Yang di-Pertuan Agong ke-13, Sultan Mizan Zainal Abidin dari Terengganu. masjid ini mampu menampung lebih dari 1.500 jamaah dan terletak di Pulau Wan Man, Kuala Terengganu, Malaysia.
Terbuat dari baja, kaca, dan kristal, masjid ini memadukan desain modern dengan elemen tradisional Islam. Strukturnya yang transparan menciptakan efek cahaya yang menakjubkan, terutama saat matahari terbenam. Masjid Kristal menjadi ikon Taman Tamadun Islam yang juga menampilkan replika masjid-masjid terkenal dari seluruh dunia.
Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang populer. Hal itu bisa menarik pengunjung dengan keindahan arsitektur dan suasana spiritualnya.
7. Masjid Putra
Terakhir ada Masjid Putra yang dibangun antara tahun 1997 dan 1999. Lokasinya sendiri ada di Putrajaya, Malaysia. Masjid ini terkenal dengan kubah berwarna merah muda yang terbuat dari granit berwarna mawar. Hal itu memberikan tampilan yang khas dan elegan.
Arsitekturnya menggabungkan elemen Islam tradisional dengan gaya modern. Kondisi tersebut menciptakan harmoni antara desain Timur Tengah dan Melayu. Masjid ini terdiri dari tiga area utama: ruang salat, halaman (Sahn), dan berbagai fasilitas pembelajaran serta ruang serbaguna.
Dengan kapasitas menampung hingga 15.000 jamaah, Masjid Putra menjadi salah satu masjid terbesar di Malaysia. Menaranya setinggi 116 meter sehingga menjadikannya salah satu yang tertinggi di kawasan tersebut.