Istilah API disbursement mungkin masih terdengar asing bagi masyarakat awam. Biasanya, istilah ini akan banyak ditemukan oleh pengguna aplikasi fintech karena menjadi fitur utama.
Baca Juga: Team Wallet Memudahkan Perusahaan Mengatur Keuangan
Disbursement secara harfiah berarti pembayaran, salah satu aktivitas keuangan yang disediakan oleh platform fintech. Terdengar biasa selayaknya yang bisa didapatkan dari bank konvensional. Ketika bertemu dengan kata “API” atau Application Programming Interface, di situlah platform manapun baik yang berbasis web atau app menemukan kekuatannya, yakni integrasi.
Dengan teknologi API, penyedia platform dapat membuat berbagai platform pihak ketiga saling terhubung dan menciptakan bentuk layanan baru. Seperti misalnya transfer dana secara real-time tanpa batas waktu dan lokasi, termasuk antarnegara, dengan tarif rata.
API inilah yang membedakan disbursement biasa dengan disbursement via API. Berikut pembahasan lebih lanjut terkait apa itu API disbursement, cara kerja, manfaat, dan contoh penerapannya.
Definisi API Disbursement
Seperti disebutkan sebelumnya, kata kunci API adalah integrasi. IBM mendefinisikan API atau Application Programming Interface sebagai seperangkat sistem yang membuat berbagai aplikasi berbeda bisa saling berkomunikasi.
Di bidang software development, API menjadi cakupan kerja di tim backend dan berbentuk semacam URL. Segala pertukaran data dilakukan lewat URL tersebut.
Dari perspektif users, fungsi API hanya bisa terlihat dalam bentuk fitur-fitur yang dinikmati saat mengakses suatu web maupun app. Semisal pengguna aplikasi e-commerce ingin membeli produk kosmetik. Saat memilih opsi pembayaran, ada kerja API di baliknya.
API akan menghubungkan berbagai aplikasi selama dan sesudah transaksi terjadi, di antaranya:
- Maps: untuk mendeteksi alamat penerima
- Platform e-mail: untuk notifikasi invoice pembayaran
- Platform payment: untuk pembayaran lewat ATM, online banking, ataupun dompet digital
Keseluruhan proses itu tidak melemparkan pengguna ke platform lain di luar e-commerce app. API secara khusus membangun konektivitas antar platform untuk kenyamanan dari sisi pengguna, untuk efisiensi proses dari sisi app developer.
Dalam konteks pembayaran atau disbursement, implementasi API tidak terbatas penggunaannya hanya pada platform fintech saja. Kini bank-bank konvensional mulai menambahkan fasilitas digital banking dengan memanfaatkan teknologi API. Kehadiran mobile banking app menjadi salah satu contoh penerapannya.
Manfaat API Disbursement bagi Bisnis
Berikut beberapa manfaat menggunakan API, di antaranya:
1. Meningkatkan customer experience
Terobosan-terobosan baru menjadi alasan banyak pengguna beralih ke platform layanan jasa keuangan digital. Kemudahan akses selama 24/7, minim atau hilangnya biaya transaksi, merupakan beberapa kemudahan yang diincar pengguna. Dengan senantiasa meningkatkan layanan, pengalaman pengguna juga semakin positif.
API juga pasti dibutuhkan untuk aplikasi apapun yang menyediakan lebih dari satu opsi pembayaran. Contohnya platform belanja online, streaming musik, dan aplikasi keuangan.
Tanpa API, penyedia platform tidak bisa memberikan opsi pembayaran dan penarikan dana dari berbagai sumber.
2. Efisiensi biaya
Mengintegrasikan sistem dapat menyederhanakan proses operasional sehingga sangatlah mungkin bagi bisnis untuk menekan budget pengeluaran. Penghematan biaya tidak hanya ketika app atau web sudah diluncurkan, tapi sejak app pertama kali dikembangkan.
Alasannya, integrasi API dapat membantu developer mendapatkan berbagai fungsionalitas perangkat lunak yang dibutuhkan tanpa harus membangun software baru dari awal.
Dari sisi user, layanan berbasis API bisa menjadi jalan untuk menghemat budget pembelian tools. Contoh, suatu perusahaan menggunakan HR management software berbasis web untuk mengelola urusan dengan karyawan.
Software tersebut menyediakan fitur payroll integration yang bisa digunakan tim finance setiap periode penggajian. Fitur bekerja dengan menghimpun berbagai data seperti nomor rekening bank, absensi, dan produktivitas kerja karyawan.
Misal, sistem akan otomatis memotong jumlah gaji karyawan yang mengambil cuti tidak berbayar. Dengan adanya fitur tersebut, perusahaan tidak perlu lagi membeli tools baru untuk analytics yang memonitor performa karyawan.
3. Efisiensi waktu
API dapat mengotomatiskan berbagai task yang sebelumnya dilakukan secara manual. Inilah kelebihan API selain integrasi, yakni automasi, yang secara signifikan bisa mengurangi waktu pengerjaan, risiko kesalahan manusia, serta jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Contoh, banyak bisnis F&B yang menggunakan menu digital dan pembayaran lewat satu QR code saja. Misal pembeli yang dine in di suatu kafe hanya perlu scan QR code untuk mengakses menu dan memilih opsi pembayaran. Penggunaan API memungkinkan berbagai layanan bisnis saling terhubung, mulai dari pemesanan, pembayaran, hingga chat dengan customer service.
Meningkatkan keamanan sistem
Karena fungsinya yang mengintegrasikan sistem, API memberi kemudahan dalam melacak segala aktivitas di app, termasuk jika ada error.
API juga menyediakan lapisan ekstra dalam sistemnya untuk enkripsi data. Setiap request yang masuk dari pengguna tidak langsung terhubung dengan server, melainkan API. Fungsi API untuk menyampaikan permintaan tersebut ke server dan mengantarkannya lagi ke pengguna.
Risiko cyber attack pun bisa dikurangi dengan adanya fraud detection system di API. Misal, sistem diatur supaya mewaspadai aktivitas user yang tampak mencurigakan. Katakanlah sistem mendeteksi seorang user melakukan login ke website dari device baru dari lokasi yang tidak biasanya.
Sistem fraud detection akan langsung aktif karena kemungkinan password akun pengguna telah dicuri dan berusaha diakses pencurinya. Dengan begitu, muncul permintaan untuk verifikasi akun lewat dua langkah atau akun akan diblokir.
Cara Kerja API Disbursement
Pada dasarnya, antara platform yang satu dengan lainnya berbeda dan tidak compatible untuk bekerja sama. Alasannya, tiap platform punya bahasa pemrograman masing-masing serta spesifikasi teknis yang tidak sama. Karena itu, API berperan penting sebagai penerjemah supaya request user bisa tersampaikan dengan bahasa yang sama.
Setidaknya ada empat elemen yang terlibat dalam sistem kerja API, diantaranya:
- End user: pengguna layanan
- Developer: berperan membangun app serta sistem untuk mengakses data di database via API
- Asset (database): kumpulan data milik platform utama dan third-party
- API: berperan menghubungkan seluruh database dan mengirimkan data sesuai permintaan user
Inti dari teknologi API dalam proses pembayaran sama dengan tujuan utama API dibuat, yakni merampingkan proses yang harus dilalui pengguna. Setiap tahapan transaksi terjadi dalam satu platform saja.
Jenis-jenis Disbursement dalam Bisnis
Sepanjang beroperasi, suatu bisnis melakukan berbagai jenis pembayaran di antaranya:
1. Cash Disbursement
Cash disbursement merupakan pengeluaran tunai yang dikeluarkan perusahaan. Meskipun ada kata “tunai”, pengeluaran ini dapat dibayar dengan berbagai cara, termasuk cek.
Pengeluaran yang termasuk cash disbursement juga mencakup dividen saham dan pembayaran refund ke konsumen.
2. Controlled disbursement
Jenis pembayaran ini biasanya dilakukan institusi keuangan atas nama klien. Contohnya, perusahaan ingin membayar jasa atau produk dengan menuliskan cek dan lewat bank mengatur pencairan dana memakan waktu selama 2×24 jam. Selama dua hari tersebut dana akan tertahan di bank sebelum dilepaskan ke rekening tujuan.
Jenis pembayaran ini memudahkan bisnis untuk menjadwalkan transaksi ke banyak pihak.
3. Disbursement check
Jenis pengeluaran ini khusus untuk segala pembayaran yang dilakukan perusahaan dalam bentuk cek. Perusahaan biasanya menggunakan cek untuk membayar beberapa hal termasuk gaji, reimbursement untuk karyawan, dan pembayaran ke vendor maupun kontraktor.
Bisnis-bisnis yang Biasanya Menggunakan API
Penggunaan API meluas di berbagai bidang tidak terbatas hanya untuk proses pembayaran saja. Berikut beberapa bisnis yang menggunakan API:
1. Penyedia jasa keuangan
Penyedia jasa keuangan seperti bank, pembiayaan P2P, dan pengelola dana investasi yang berbasis digital memanfaatkan API untuk integrasi data dan layanan mereka. Adanya penyatuan sistem ini tidak hanya mencegah user pergi ke platform lain, tapi juga memposisikan bisnis sebagai one-stop-solution atau pusat aktivitas keuangan pengguna.
Dalam penggunaan lebih lanjut, API juga memungkinkan pengolahan informasi historis dan real-time di pasar saham. Data yang dihimpun kemudian dapat digunakan untuk membuat prediksi harga dengan algoritma machine learning.
2. E-commerce
API memfasilitasi konektivitas platform e-commerce dengan merchant, payment gateway, penyedia jasa antar, dan sistem manajemen persediaan barang. Integrasi ini penting untuk merampingkan proses operasional, meningkatkan customer experience, dan memperluas jangkauan bisnis.
3. Pengembang mobile app
Pengembang aplikasi seluler mengandalkan API untuk fungsionalitas seperti integrasi ke akun media sosial, payment gateway, dan penyimpanan cloud.
Semakin banyak data dan fitur yang bisa terhubung, kemampuan aplikasi untuk mempersonalisasi pengalaman ke pengguna juga semakin meningkat. Dengan begitu, app hanya akan memberikan layanan dan notification yang relevan.
Preferensi setiap konsumen berbeda dan terus berubah. Banyak bisnis yang kemudian berusaha menyesuaikan layanan dan produk mereka untuk konsumen dengan segala variasi kebutuhannya.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Teknologi API dapat mengakselerasi tujuan tersebut. Bisnis bisa memanfaatkannya untuk membuat platform yang memudahkan konsumen mengakses berbagai layanan dalam satu waktu. Mitigasi risiko error-nya sistem juga menjadi lebih mudah karena setiap aliran data terjadi dalam satu tempat.
API jelas menjadi bagian integral dari ekosistem pembangunan perangkat lunak. Bisnis akan diuntungkan dengan berbagai penghematan biaya, secara bersamaan menciptakan layanan atau produk baru untuk memudahkan pengguna.