Stakeholder merupakan keseluruhan pihak dari individu, kelompok masyarakat hingga komunitas yang mempunyai hubungan serta kepentingan pada organisasi, perusahaan hingga masalah yang sedang dibahas.
Baca Juga Transfer Internasional Terjangkau, Cepat, dan Mudah untuk Bisnis Anda
Stakeholder memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan bisnis dengan memberi bantuan untuk pengembangan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
Akan tetapi tidak semua stakeholder tersebut memberi dampak positif pada perusahaan, meski memang seringkali dihubungkan dengan berbagai kegiatan bisnis, keberadaan stakeholder bisa ditemui di manapun.
Stakeholder sebagai bagian yang sangat penting untuk organisasi dengan peranannya yang sangat aktif dan pasif dalam menjalankan tujuan perusahaan terkait.
Fungsi Stakeholder di Perusahaan
1. Fungsi karyawan
Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia ataupun orang yang telah diangkat dan diberikan tugas oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis. Kinerja pada perusahaan tersebut sangat tergantung pada kinerja semua karyawan perusahaan baik itu individu atau kelompok dan baik pula dari segi kualitas SDM nya.
2. Fungsi pemilik atau pemegang saham
Pada sebuah kegiatan bisnis biasanya dimulai dari adanya ide seseorang ataupun lebih terkait suatu barang atau jasa. Setelah itu pihak-pihak terkait akan mengeluarkan dana yang dimiliki sebagai modal untuk memberikan pembiayaan terhadap usaha tersebut.
3. Fungsi pemasok atau supplier
Pemasok merupakan partner kerja yang memiliki peranan sangat penting pada perusahaan yang memiliki kesiapan untuk memenuhi ketersediaan bahan baku yang dibutuhkan. Dengan begitu kinerja pada sebuah perusahaan sebagian besar tergantung pada kemampuan pemasok tersebut untuk menyediakan bahan baku dalam tepat waktu.
4. Fungsi kreditor
Kreditor juga termasuk salah satu stakeholder perusahaan yang menjadi lembaga bagian keuangan. Selain itu juga berasal dari pihak individu yang siap untuk memberikan pinjaman pada perusahaan terkait.
5. Fungsi pelanggan atau customer
Dengan pemahaman sebagai pelanggan tentunya perusahaan lebih memfokuskan terhadap pemberian produk atau jasa yang diinginkan oleh pelanggan serta diharapkan oleh pihak yang akan membelinya. Maka dari itu setiap perusahaan tersebut mempunyai kepentingan utama dalam mengidentifikasi individu yang akan menggunakan barang atau jasanya baik itu pelanggan, pesaing ataupun konsumen.
6. Fungsi pemerintah
Pemerintah juga memiliki peranan sebagai stakeholder. Seperti halnya ketika mempunyai kekuasaan dalam memberikan perizinan untuk menjalankan perusahaan atau bisnis.
7. Fungsi pesaing
Perusahaan bisnis yang telah mencapai kesuksesannya, biasanya juga tergantung dari pengetahuan karyawan terkait pesaing dan peranan yang telah dimainkan untuk berbisnis. Bentuk yang sangat umum dari fungsi ini yaitu para pesaing langsung.
Pesaing langsung biasanya telah menyediakan produk atau jasa yang serupa di dalam industrinya. Seperti hanya yang telah diproduksi dari perusahaannya.
Baca Juga Kartu Kredit Korporat: Defenisi, Jenis, Keuntungan, dan Cara Kerja Kartu untuk Startup
Jenis-Jenis Stakeholder
Pada umumnya stakeholder telah dibagi dalam dua bagian yakni stakeholder internal dan eksternal. Kedua jenis tersebut mempunyai peranan yang berbeda di dalam dunia bisnis.
1. Stakeholder internal
Salah satu jenis stakeholder yang menjadi bagian dengan keterlibatan secara langsung terhadap urusan dan kepentingan bisnis. Contoh stakeholder internal seperti pemegang saham, owner dan karyawan.
Dari semua stakeholder internal tersebut merupakan kelompok yang mempunyai dampak besar pada proyek perusahaan.
2. Stakeholder eksternal
Stakeholder eksternal seperti halnya pemasok, pelanggan dan pemerintah. Meski tidak memiliki keterlibatan secara langsung terhadap urusan bisnis namun mereka semua tetap memiliki pengaruh terhadap jalannya sebuah bisnis.
Peran dan Tugas Stakeholder
1. Mendukung keuangan
Investor utama merupakan salah satu stakeholder yang bisa kapanpun mengambil ataupun membawa uangnya dari perusahaan terkait. Dengan demikian investor tersebut akan bergantung terhadap kinerja dan finansial perusahaan yang diberikan modal.
Artinya investor mampu menekan kinerja perusahaan terkait ataupun mengubah strategi bisnis jika dibutuhkan supaya bisnis yang dijalankan tetap berkembang sesuai dengan tujuannya.
2. Mengarahkan manajemen
Bagi pemegang kepentingan dalam menjalankan bisnis seperti dewan direksi tentunya memiliki kewenangan untuk membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan atau tindakan kedepannya.
Pemegang kepentingan inilah yang memiliki kemampuan dalam memberikan rekomendasi ataupun keputusan terkait sistem operasional pada departemen diantaranya sumber daya manusia, layanan ataupun penelitian pengembangan supaya bisa dikelola untuk memastikan kesuksesannya.
3. Bantuan untuk mengambil keputusan
Adanya stakeholder utama seperti dewan direksi atau pemilik perusahaan yang memiliki kekuatan dalam pengambilan ataupun memberikan pengaruh keputusan pada anggota dewan yang lain terkait jalannya sebuah bisnis perusahaan.
Para pemangku kepentingan inilah yang juga mempunyai kekuasaan utama dalam menunjuk manajemen tingkat senior.
Dengan demikian stakeholder utama ada di seluruh bidang pengambilan keputusan utama untuk bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Seperti halnya pengambilan keputusan yang berhubungan dengan likuidasi serta akuisisi perusahaan.
4. Tanggung jawab sosial
Stakeholder memiliki peran dan tugas sebagai hati nurani dari perusahaan terkait. Adanya stakeholder mampu membuat perusahaan dapat mematuhi undang-undang hak asasi manusia dan lingkungan sekitar.
Selain itu dengan stakeholder tentunya juga bisa membantu serta menentang keputusan yang nantinya diambil dalam menjalankan bisnis apabila memang keputusan tersebut dapat merugikan tujuan jangka panjang dari perusahaan terkait.
Bahkan stakeholder juga mempunyai tanggung jawab sosial yang bisa dilakukan pada stakeholder yang lain diantaranya konsumen, karyawan, pemegang saham, pemasok, hingga masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Cara Mendaftarkan Akun Jack untuk Kemudahan Finansial Perusahaan Anda
Tips Membangun Relasi Perusahaan dan Stakeholder
1. Reactive atau hubungan yang reaktif
Pada langkah yang satu ini nantinya perusahaan lebih menyadari bahwasanya stakeholder tidak bisa mengabaikan keseluruhan pemangku kepentingan.
Akan tetapi perusahaan yang sudah masuk pada tahap reaktif tentunya memiliki kesediaan untuk menanggapi stakeholder hanya karena keterpaksaan sehingga sikapnya tidak lagi profesional dan lebih defensif.
2. Inactive atau hubungan tidak aktif
Dalam jenis hubungan ini nantinya perusahaan diharuskan mengambil keputusan tanpa perlu memperhatikan pihak yang lain seperti masyarakat, pemerintah, investor, atau pelanggan.
Saat perusahaan sudah berada di fase ini biasanya lebih memfokuskan pada barang dan jasa yang diproduksi atau dijualnya.
3. Proactive atau hubungan yang proaktif
Di dalam hubungan yang proaktif tentunya perusahaan memulai untuk mencoba melakukan pengembangan hubungan bersama para stakeholder yang lain.
Perusahaan bisa memberi kebijakan baru yang sifatnya lebih terbuka dan dapat membantu stakeholder untuk menjalin komunikasi secara langsung bersama manajemen.
Akan tetapi dengan gagasan yang telah diberikan oleh stakeholder terhadap perusahaan hanya dianggap sebagai pemicu masalah yang perlu dikelola atau hanya sebagai formalitas saja.
4. Interactive atau hubungan yang interaktif
Perusahaan diharuskan mempunyai hubungan yang lebih interaktif bersama stakeholder apabila menginginkan bisnis yang dijalankan tersebut bisa berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.
Pada tahapan interaktif tentunya perusahaan memiliki kewenangan sepenuhnya untuk menyadari bahwasanya mereka dibutuhkan saling percaya bersama stakeholder.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Dengan demikian stakeholder tidak hanya dapat menjalin koneksi yang lebih baik namun juga sebagai sumber keunggulan kompetitif pada bisnis perusahaan yang dijalankan.