Terdapat beberapa faktor yang menentukan kesuksesan sebuah startup. Mulai dari visi dan misi, strategi pemasaran, produk, model bisnis, dan yang tak kalah penting adalah pola pikir tim pendiri startup.
Pola pikir yang tepat tentu akan menunjang dan membawa bisnis melaju dengan baik dan cepat.
Apa itu Pola Pikir Startup dan Apa Saja Elemennya?
Dalam menerapkan pola pikir startup, terdapat beberapa elemen inti yang menjadi landasan dalam menjalankan bisnis. Misalnya, inovasi, fleksibilitas, serta ambisi dan semangat kewirausahaan.
Mengapa hal tersebut penting?
Sebab, pola pikir yang positif bisa menjadi pertahanan dalam menghadapi risiko, kegagalan, serta tantangan yang sangat mungkin terjadi ketika menjalankan bisnis.
Lantas, apa sebenarnya pola pikir startup itu?
Pola pikir startup mengacu pada pendekatan dan cara berpikir yang umumnya diterapkan oleh perusahaan-perusahaan startup, seperti inovatif, berorientasi pada pertumbuhan, serta berani mengambil risiko.
Sebagai contoh, pola pikir startup dapat dilihat dalam perusahaan Gojek. Gojek memperkenalkan model bisnis baru di Indonesia, yaitu menggunakan teknologi aplikasi untuk menghubungkan pengemudi dengan penumpang. Inovasi ini tentu menciptakan solusi yang efisien di bidang transportasi melalui pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan aksesibilitas dan pengalaman pelanggan.
Selain itu, contoh penerapan pola pikir startup yang terbuka terhadap kolaborasi dan kepemimpinan yang beragam juga tercermin pada perusahaan penyedia layanan streaming musik, Spotify. Perusahaan tersebut menekankan nilai kerjasama dan tim yang kuat untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan perusahaan.
Hal ini buktikan dari latar belakang, keahlian, gender, budaya, serta ras yang berbeda sehingga ide-ide baru dan sudut pandang yang unik dapat berkembang.
Dalam membentuk pola pikir startup, terdapat pula beberapa elemen yang membentuknya, di antaranya:
1. Visi
Tubuh yang kuat dimulai dari pikiran yang kuat, begitu pula di balik visi startup yang kuat terdapat elemen yang kuat. Memiliki kejelasan tentang visi adalah dasar dari kejelasan dalam pelaksanaan, perekrutan, penggalangan dana, dan setiap aspek lain dari perusahaan Anda.
2. Nilai Perusahaan
Hal kedua yang membantu membentuk elemen perusahaan Anda adalah nilai. Nilai-nilai ini dapat berupa kecepatan, pelayanan pelanggan yang luar biasa.
Beberapa perusahaan memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sebagai nilai inti, meskipun hal ini cenderung sulit untuk startup awal. Nilai-nilai membantu Anda membentuk budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut memberikan panduan tentang jenis orang yang mungkin Anda rekrut atau tidak rekrut dan bagaimana arah perusahaan yang ingin Anda tuju.
3. Produk dan Rekayasa yang Dikembangkan
Dulu, perusahaan-perusahaan besar ditentukan oleh penjualan dan pemasaran yang hebat. Berbeda dengan saat ini, di mana semakin banyak perusahaan akan menjadi hebat karena produk dan rekayasa mereka kembangkan. Produk yang hebat diperlukan untuk menang di pasar saat ini. Untuk membangun produk yang hebat, Anda perlu memiliki keunggulan dan fokus dalam rekayasa.
4. Umpan Balik
Umpan balik dari karyawan perusahaan, pelanggan, serta mitra bisnis juga menjadi salah satu elemen pembentuk pola pikir startup.
Setiap interaksi merupakan sebuah lingkaran umpan balik kecil. Jumlah dari semua interaksi seiring waktu menjadi kekuatan yang membantu membentuk dan mengembangkan inti perusahaan Anda.
5. Ketahanan
Elemen terakhir yang dapat membentuk inti sebuah startup yang kuat adalah ketahanan.
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam setiap langkah kita, kegagalan selalu menghantui. Tak terkecuali dalam menjalankan bisnis, kegagalan seperti produk yang tidak berfungsi dengan baik, penjualan yang tidak mencapai target, persaingan yang semakin ketat, serta pendanaan yang tidak terwujud bisa saja terjadi.
Inti yang kuat adalah inti yang tangguh. Maka dari itu, ketahanan dianggap sebagai satu elemen penting dalam membentuk pola pikir startup yang kuat.
Cara Mengembangkan Pola Pikir Startup
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki pola pikir startup yang kuat dapat menjadi kunci sukses. Pola pikir ini melibatkan sikap yang inovatif, kreatif, dan proaktif dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada.
Bagaimana cara mengembangkan pola pikir startup yang efektif? Berikut adalah beberapa cara mengembangkan pola pikir startup yang dapat Anda terapkan:
1. Mengembangkan Pola Pikir Pembelajaran
Di tengah perkembangan teknologi, tren terus mengalami perubahan. Untuk sukses dalam mengelola perusahaan teknologi, Anda harus selalu mengikuti tren terkini.
Selain itu, untuk tetap terkini dan berkembang seiring dengan teknologi dan kebutuhan pelanggan, Anda perlu menjadi pembelajar yang mau untuk terus belajar.
Anda juga mungkin terlibat dalam berbagai tim di luar departemen inti Anda. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari departemen lain guna memahami performa keseluruhan startup Anda
Sebagai contoh, jika latar belakang Anda adalah teknis, Anda perlu mempelajari pemasaran dan manajemen produk agar dapat mengelola startup Anda.
Dengan mempelajari dasar-dasar berbagai bidang bisnis, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang organisasi Anda saat mengembangkan bisnis.
2. Selalu Mencari Masalah
Ketika ada hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan, penting untuk menemukan akar masalah sebelum mencari solusi. Dengan mencari masalah, Anda dapat menemukan ide-ide brilian untuk startup Anda. Dalam konteks startup, memberikan solusi unik untuk masalah yang sudah ada adalah kunci kesuksesan.
3. Mencoba Produk Startup Lain
Untuk mengetahui apa yang akan dipikirkan oleh pelanggan tentang produk Anda, cobalah untuk memposisikan diri sebagai mereka.
Salah satu caranya adalah dengan coba menggunakan produk dari berbagai perusahaan dalam niche Anda untuk memahami apa yang mereka tawarkan dan apa yang Anda harapkan.
Dengan cara ini, Anda dapat memahami bagaimana produk yang sudah ada di pasaran bekerja dan apa yang dapat Anda lakukan dengan cara yang berbeda.
4. Manfaatkan Sumber Daya secara Maksimal
Startup yang baru berdiri dan belum mendapatkan pendanaan tentu memiliki budget terbatas untuk membangun produk atau layanan yang ditawarkan. Oleh karena itu, Anda harus mengembangkan pola pikir untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Contohnya seperti yang dilakukan WhatsApp ketika pertama kali diluncurkan. Mereka memiliki keterbatasan dana untuk melakukan pemasaran yang besar-besaran. Untuk mengatasi hal ini, mereka menggunakan pendekatan viral marketing dengan meminta pengguna WhatsApp yang ada untuk mengundang teman-teman mereka melalui pesan, sehingga pengguna WhatsApp semakin bertambah tanpa perlu biaya iklan yang mahal. Dengan cara ini, WhatsApp dapat memanfaatkan sumber daya pengguna mereka sendiri untuk memperluas jangkauan dan pertumbuhan bisnis mereka.
5. Belajar dari Kesalahan
Untuk menciptakan startup yang terbaik, Anda harus bisa menerima kesalahan dan belajar dari hal tersebut.
Sebab, tak semuanya berjalan lancar saat membuat produk atau layanan yang akan ditawarkan oleh startup Anda.
Dengan membangun pola pikir ini, Anda bisa menemukan kesalahan, menganalisis, serta belajar dari kesalahan tersebut.
Jangan salah, kesalahan adalah hasil dari inovasi dan keunikan. Jadi bersiaplah untuk menerima kesalahan apa adanya dan belajar dari kesalahan tersebut untuk membuat produk atau layanan yang lebih baik lagi.
6. Lakukan dengan Penuh Gairah
Gairah dalam menyelesaikan pekerjaan akan menghasilkan output yang memuaskan.
Misalnya, seorang pendiri startup yang memiliki minat tinggi terhadap pemrograman. Tentu mereka akan dengan senang hati untu terus-menerus mengode setiap hari demi membangun produk mereka karena mereka tidak merasa lelah. Sebab, bagi mereka pemrograman bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga sesuatu yang mereka nikmati.
Jadi, apapun ide yang Anda miliki, selaraskanlah dengan gairah Anda.
7. Kalahkan Ego
Ego adalah musuh terbesar manusia. Jika Anda terikat dengan ego, Anda tidak akan dapat mencapai apapun dalam hidup.
Setiap kali Anda mendapatkan ide dari seseorang yang lebih hebat atau unik daripada Anda, cobalah untuk menggunakannya.
Namun, dengan ego, Anda tidak akan dapat melakukannya. Maka dari itu, cobalah untuk kalahkan ego Anda jika ingin meraih kesuksesan jangka panjang dalam startup.
8. Berani Mengambil Risiko
Apakah Anda takut keluar dari zona nyaman atau terlalu banyak memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya? Kalau iya, Anda perlu menghilangkan ketakutan tersebut.
Sebab, ketika Anda membangun sebuah produk atau layanan untuk startup Anda, pasti terdapat banyak asumsi dan risiko yang harus diambil. Ketika Anda sudah memutuskan untuk merancang produk atau layanan tersebut, tentu Anda tidak punya pilihan untuk menghindarinya.
9. Siap untuk Gagal
Cara berikutnya untuk mengembangkan pola pikir startup adalah dengan sikap untuk berani gagal.
Keberhasilan dan kegagalan adalah bagian dari lika-liku dalam membangun startup.
Banyak startup mengalami kegagalan berkali-kali sebelum akhirnya berhasil. Salah satu alasan utama mengapa banyak startup tidak berhasil adalah karena mereka berhenti setelah mengalami kegagalan.
Bagian penting dalam meraih kesuksesan startup adalah bangkit dari kegagalan, belajar dari pengalaman tersebut, dan melanjutkan perjalanan.
10. Menerima Perubahan
Perubahan dalam budaya startup terjadi sangat cepat. Misalnya ketika Anda membangun Minimum Viable Product (MVP), dan pengguna tidak menyukainya, maka Anda harus memutar otak untuk mengubahnya keesokan harinya.
Anda tidak dapat membuat rencana tiga atau lima tahun di sini. Bahkan rencana satu tahun pun akan berubah berkali-kali dalam setahun.
Jika Anda menemukan teknologi baru dan menarik, Anda beralih ke sana, Anda tidak akan bertahan pada satu hal dalam sebuah startup.
Mengapa Pola Pikir Startup Penting untuk Perusahaan secara Umum
Seiring dengan perubahan dinamis dalam lanskap bisnis, pola pikir startup telah menjadi semakin relevan bagi perusahaan secara umum. Tidak hanya mempengaruhi startup itu sendiri, tetapi juga memberikan manfaat penting bagi perusahaan mapan yang ingin tetap inovatif dan beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pola pikir startup penting untuk perusahaan secara umum:
1. Budaya Inovasi dan Kecepatan Respons
Pola pikir startup mendorong budaya inovasi yang kuat di perusahaan. Dalam dunia bisnis yang berubah cepat, kemampuan untuk terus menciptakan dan mengadopsi ide-ide baru menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang.
Startup seringkali berinovasi dengan cepat dan memberikan respons yang responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul. Dengan mengadopsi pola pikir startup, perusahaan dapat membangun budaya yang mendorong kreativitas, percobaan, dan kesiapan untuk mengubah arah jika diperlukan.
2. Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Salah satu keunggulan pola pikir startup adalah kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan. Mereka tidak terikat oleh birokrasi dan proses yang rumit, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah dengan cepat.
Dalam konteks perusahaan yang lebih besar, mengadopsi pola pikir startup memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan eksternal dan mempercepat proses pengambilan keputusan.
3. Pengembangan Produk dan Layanan yang Lebih Relevan
Pola pikir startup mendorong pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dan pemecahan masalah. Dengan memahami kebutuhan dan masalah pelanggan secara mendalam, perusahaan dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih relevan dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
Startup sering menggunakan metode pengembangan produk yang cepat, seperti pendekatan Lean atau Design Thinking, yang dapat membantu perusahaan dalam menghadirkan solusi yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.
4. Pemikiran Kreatif dan Pengambilan Risiko yang Terkendali
Pola pikir startup juga mendorong kreativitas dan pemikiran di luar kebiasaan. Mereka cenderung berani mengambil risiko yang terkendali untuk mencapai pertumbuhan dan keberhasilan.
Mengadopsi pola pikir startup memungkinkan perusahaan untuk mendorong kreativitas, menghilangkan ketakutan akan kegagalan, dan menciptakan lingkungan di mana ide-ide inovatif dapat muncul dan diimplementasikan.
5. Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Berkelanjutan
Perusahaan yang mengadopsi pola pikir startup mampu meningkatkan daya saing mereka di pasar yang kompetitif. Dengan tetap fokus pada inovasi, adaptabilitas, dan kecepatan, mereka dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Pola pikir startup juga mendorong pembelajaran terus-menerus, eksperimen, dan iterasi, yang penting dalam mempertahankan relevansi bisnis dalam jangka panjang.
Lihat juga video tutorial dari dunia finansial dan bisnis dari Jack disini.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Dalam rangka menghadapi tantangan dan peluang yang ada di dunia bisnis saat ini, mengadopsi pola pikir startup dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan pada umumnya. Dengan meningkatkan budaya inovasi, fleksibilitas, relevansi produk, pemikiran kreatif, dan daya saing, perusahaan dapat terus beradaptasi, berkembang, dan tetap relevan di pasar yang terus berubah.