Buku besar pembantu piutang dagang ini menjadi salah satu bagian dari kegiatan rutin untuk melakukan pencatatan transaksi yang dilakukan sehari-hari dari sebagian besar perusahaan.
Bagi UMKM tentunya untuk buku besar ini memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu untuk menjaga proses pencatatan keuangan supaya tetap ringkas, rapi, dan lebih akurat.
Hal ini dikarenakan ada baiknya bagi para pengusaha UMKM tentunya paham terhadap apa itu penerapan buku besar untuk pembantu piutang dagang yang banyak diterapkan dalam menjalankan sebuah usaha sehingga nantinya bisa mendapatkan keuntungan dengan proses pembuatan laporan keuangan dari kegiatan transaksi yang telah dilakukan di usaha tersebut.
Pengertian Buku Besar Pembantu Piutang Dagang
Buku besar pembantu piutang dagang ini merupakan buku akuntansi yang telah menunjukkan adanya daftar pelanggan ataupun klien yang sudah mempunyai utang pada suatu usaha.
Pada pihak yang telah berhutang ataupun melakukan transaksi pembelian secara kredit tentunya didaftar pada sebuah buku besar untuk memberikan kemudahan dalam pelacakan piutang dagang dari perusahaan tersebut.
Adanya buku besar pembantu ini tentunya juga mencerminkan sebuah riwayat transaksi perusahaan yang nantinya mampu memisahkan setiap akun untuk setiap pihak yang telah berutang.
Jika dari setiap akun dicatat pada sebuah buku besar umum secara langsung pastinya nanti akan membutuhkan berlembar-lembar harapan terlebih jika pihak yang berutang memiliki jumlah sampai ratusan tentunya untuk jumlah utang tersebut akan dicatat pada buku besar pembantu meskipun dibandingkan dengan adanya saldo piutang dagang pada buku besar umum dalam melakukan pengecekannya.
Sumber Mencatat Buku Besar Pembantu Piutang Dagang
Pada saat melakukan kegiatan transaksi tentunya terdapat bukti yang dapat digunakan serta disepakati dari pihak yang terlibat untuk melakukan kegiatan transaksi tersebut.
Dalam hal ini, terdapat sumber pencatatan untuk buku besar pembantu piutang dagang yaitu adanya beberapa bukti ataupun catatan transaksi diantaranya faktor penjualan, bukti penerimaan kas, kuitansi, bukti penerimaan piutang, nota kredit yang dikirimkan pada pembeli, serta nota pembayaran.
Dari semuanya tersebut merupakan bukti dari kegiatan transaksi yang melibatkan semua aspek untuk menimbulkan perubahan terhadap nilai nominal dari akun utang serta piutang.
Semua transaksi yang dilakukannya tersebut dapat dilakukan pencatatan terlebih dahulu pada jurnal khusus dan nantinya baru dimasukkan pada buku besar pembantu sehingga untuk setiap akunnya tersebut dibuat seturut pihak yang melakukan kegiatan pembelian secara kredit.
Cara Mendaftarkan Akun Jack untuk Kemudahan Finansial Perusahaan Anda
Langkah Pembuatan Buku Besar Pembantu Piutang Dagang
Sebenarnya untuk pembuatan buku besar pembantu ini bukan suatu hal yang sulit untuk dilakukan apabila telah diketahui adanya sumber transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pada umumnya untuk cara yang dapat dilakukan dalam membuat buku besar yang menunjang kegiatan transaksi perusahaan telah terbagi menjadi tiga langkah diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan Rekapitulasi Transaksi Secara Kredit
Pada langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menyusun buku besar pembantu piutang dagang dengan cara mengumpulkan keseluruhan dari catatan transaksi secara kredit. Beberapa diantaranya mulai dari transaksi yang sedang berjalan, data piutang, serta sampai penerimaan piutang yang sudah didapatkan.
2. Masukkan Catatan Pada Buku Besar
Apabila catatannya sudah dilakukan rekapitulasi tentunya bisa langsung memasukkan pada buku besar dengan menyesuaikan periode yang telah dicatat tersebut. Dalam tabel catatan tersebut akan memuat adanya jenis setiap jurnal transaksi seperti halnya jurnal penjualan ataupun jurnal penerimaan kas.
3. Penyusunan Buku Besar Pembantu Piutang Usaha
Pada langkah terakhir ini tentunya cukup dengan memindahkan catatan transaksi pada piutang ke dalam buku besar ke buku pembantu piutang usaha. Pastikan dalam proses pencatatannya sendiri telah disesuaikan dengan identitas debitur ataupun pihak yang telah terutang.
4. Fungsi Buku Besar Pembantu
Adanya buku besar pembantu ini memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Tujuan adanya buku besar ini harus dibuat untuk melakukan perawatan terhadap catatan dari setiap utang pihak yang melakukan utang.
Sehingga dari pemilik usaha tentunya bisa mencari tahu siapa saja yang telah berutang dan lebih mudah untuk melakukan penagihan sesuai catatan yang telah dimuat tersebut.
Selain itu adanya buku besar pembantu piutang dagang ini juga memiliki fungsi lain sebagai berikut:
• Memberikan perincian dari setiap akun piutang usaha dengan mudah dan praktis
• Menghindari adanya kerumitan serta kebingungan yang dapat terjadi apabila buku besar utamanya tersebut terlalu panjang karena memang memuat adanya akun piutang yang sangat banyak
• Membuat operasional usaha yang lebih tertata dengan rapi dan mudah untuk dibaca
• Membantu para pengusaha dalam membuat keputusan bisnis yang nantinya akan lebih mudah untuk diandalkan
• Memberikan informasi penting secara detail dan lengkap yang berhubungan secara langsung terkait demografi pelanggan
• Memastikan bahwasanya tidak terdapat piutang yang telah melalui jatuh tempo akan tetapi belum tertagih ataupun terlunasi
• Mencegah adanya tindakan kecurangan ataupun fraud di internet perusahaan
• Memuat informasi secara detail terkait transaksi keuangan perusahaan.
Jenis Buku Besar Pembantu
Dalam penggunaan buku besar pembantu ini tentunya terdapat dua jenis yang perlu diketahui di dunia akuntansi untuk pembuatan laporan keuangan di sebuah perusahaan. Adapun untuk uraian buku besar pembantu yang dapat diketahui oleh para pengguna untuk pengelolaan keuangan perusahaan sebagai berikut:
1. Buku Pembantu Piutang
Adanya buku besar pembantu piutang ini memuat kumpulan piutang ataupun tagihan dari berbagai langganan kredit. Terjadinya Pada saat perusahaan telah melakukan penjualan barang ataupun melakukan transaksi penjualan dengan menggunakan sistem kredit.
Di dalam buku tersebut telah memuat adanya rincian data debitur, jumlah nominal tagihan hingga cara untuk melakukan pembayaran kredit yang bisa dilakukan di setiap tanggalnya.
ada jenis buku besar yang ini membutuhkan bukti seperti halnya faktur penjualan, bukti penerimaan kas, bukti penerimaan tagihan ataupun piutang, serta nota debit ataupun kredit.
2. Buku Besar Pembantu Utang
Pada jenis buku besar pembantu utang ini didalamnya telah tersimpan adanya rekaman ataupun kumpulan akun dari beberapa pihak yang telah diutangi oleh perusahaan.
Fungsi adanya buku besar yang satu ini untuk melakukan pencatatan rincian dari utang dagang perusahaan pada setiap nama kreditur hingga perincian jumlah yang telah dicatat pada saldo buku besar utang.
Gunakan Jack untuk kebutuhan bisnis Anda
Data yang dibutuhkan dalam pembuatan buku besar utang ini berupa bukti pengeluaran, faktur, serta nota yang akan digunakan untuk dijadikan bukti atas penggambaran barang yang telah dibeli menggunakan sistem kredit. Proses untuk pencatatan transaksi di dalam buku besar pembantu ini dapat dilakukan secara bersamaan dalam proses pencatatan jurnal.